Monday, August 29, 2016

Bank Keliling

Bank Keliling

seluruh pola2 kristenisasi yg sy tau, sudah melalui kajian sangat mendalam, dimulai dari study kelayakan, kajian dampak psikis massa & individual, dgn rencana arah & tujuan serta alternatifnya, resiko & dampak eksternal & internalnya, pengendalian & tahapan alternatif langkahnya. dsb.

contoh kasus:
bank keliling/rentenir.
sedikit yang tau kalau ini adalah program kristenisasi.
rentenir di kamuflase dgn legalitas "koperasi", yang sering kt dengar dgn nama KOSIPA, koperasi simpan pinjam.
dari mulai pendirian kosipa (anggotanya juga sesama komunitas gereja), hingga mendapatkan modal, jaringan misi baik organisasi ataupun gereja terlibat memback-up permodalan dalam bentuk sebagai penjamin dalam mendapatkan pinjaman modal, yang biasanya sumber modal berasal dari pinjaman tanpa bunga & agunan dari perusahaan2 BUMN. yang mana kebijakan pemerintah dari masa orde baru (dgn slogan orang tua asuh) yg mengharuskan prusahaan BUMN mengalokasikan keuntungannya bagi permodalan usaha mikro KUKM & koperasi.
dgn loby greja, 1kosipa misionaris bisa mendapatkan modal dari 5 BUMN yg besrnya @Rp.10jt.
dgn perputaran uang pola rentenir, modal bisa dikembalikan dlm 6bulan paling lama.
kerusakan yg dialami ummat Islam atas program ini, akan kita bicarakan belakangan.
dengan program ini, jemaat dapat hidup layak dgn menjadi lintah, pelaku2 yg asalny berasal dari jemaat kristen pengangguran di pelosok2 kampung terbelakang (biasanya dari sumatera), berbondong-bondong eksodus ke wilayah2 muslim, dan bangga menjadi lintah darat karena menjalani perintah Tuhan:
"... tetapi orang berdosa ditugaskanNYA untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yg kemudian harus diberikannya kepada orang yg dikenan Allah" (pengkhotbah 2:26).
"... sekalipun ia yg menumpuknya, namun orang yg benar yg akan memakainya". (Ayub 27:13-17).
apa anda sudah mendapat gambaran dampak internal bagi anggota gereja dgn program misi ini???
mereka bukan hanya mendapatkan keuntungan yg menghidupi anggota jemaat dan membiayai program misi lainnya (10% keuntungan wajib masuk kas gereja), akan tetapi juga berdampak bagi keimanan mereka.
dgn program ini, misi berhasil menjalankan apa yg mereka yakini sebagai firman tuhan & menumbuhkan semangat keimanan pada jemaatnya sebgai orang yg BENAR karena berhasil menjadi lintah yg menyedot harta yg dikumpulkan oleh musuh Tuhan (ummat Muslim).
mereka bukan hanya memiliki sumber keuangan bagi berjalannya program misi, akan tetapi juga semakin bangga dgn kekafirannya.

bersambung...

semoga langkah2 dakwah kita dibenarkan oleh ALLOH SWT.
---

Kenging iyeu ti WAG RMI 👇🏻

 KRISTENISASI YANG PERLU ANDA TAU  bag: 2.

dari sisi ekonomi, bunga 40-60% yg dikeruk para rentenir dapat dipastikan akan menghancurkan usaha2 mikro yg dibangun oleh ummat Islam.
sebenarnya ummat Islam menyadari hal ini.
hasil penelitian lembaga misi ternyata terbukti dilapangan, bahwa:
1. kondisi terjepit mbuat ummat Islam tidak akan menolak pinjaman dana yg diproses dgn sangat mudah.
2. 80% kebutuhan pada pinjaman pada dasarny bukan karena tuntutan atas kebutuhan pokok, akan tetapi lebih kepada mentalitas konsumtif & pikiran mengembangkan usaha.
3. tawaran kemudahan mendapatkan pinjaman, akan membangkitkan semangat konsumtif & angan2 pengembangan usaha yg akan menghasilkan keuntungan yg besar.
4. akan terjadi perselisihan diantara ummat Islam atas bantuan pinjaman yg ditawarkan oleh misi.

dari segi hukum, gereja sadar betul bahwa rentenir adalah sebuah pelanggaran hukum, akan tetapi rentenir merupakan delik pidana aduan.
celah ini dipahami betul oleh para misionaris, bahwa tidak mungkin orang2 yg terlilit hutang pada rentenir akan mengadukan perkara hutangnya ke pihak berwajib.
klaupun ada yg mengadukan, jangan harap ada simpati dari pihak yg mnerima aduan, kalaupun proses trus brjalan, suap & LBH gereja siap bergerak, kalaupun rentenir kalah di pengadilan, gereja & gerakn misi tetap aman, karena masalah lapangan bukan urusan gereja.

gereja paham bahwa program lintah darat ini akan sulit diatasi oleh ummat Islam.
gereja mengetahui dengan pasti, bahwa ummat Islam tidak memiliki kepercayaan sesama mereka karena tidak ada hukum yg mengikat berlaku di ummat Islam (tidak sperti gereja yg punya hak menghukum dgn mengekskomunikasi jemaat yg bermasalah).
hal ini mengakibatkan ummat Islam lebih menyukai menumpuk hartanya di bank (yg akan diribakan secara resmi) atau mengkonsumsikan hartany tuk hal2 yg tdk brguna.

bersambung...

semoga ALLOH SWT. membenarkan langkah2 dakwah kita.

No comments:

Post a Comment