Tuesday, March 28, 2017

Kata Baru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

17 kata baru dalam KBBI

Pernah dengar kata Pramusiwi? Pranala? Gawai?
Kata-kata tersebut adalah kata-kata baru di Bahasa Indonesia, yang muncul bersamaan dengan era teknologi saat ini. Kata-kata tersebut digunakan untuk menggantikan kebiasaan kita menggunakan Bahasa Inggris. Kata seperti "Unduh" yang menggantikan Download, "Unggah" yang menggantikan Upload, "Simpan" yang menggantikan Save, dan "Potong" yang menggantikan Cut, sudah sering kita gunakan dalam penggunaan teknologi.

Ternyata masih ada beberapa kata yang terlalu baru dan unik bermunculan dalam KBBI. Berikut penulis paparkan beberapa kata baru yang masih begitu jarang digunakan.

- Gawai
Gawai adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata Gadget. Jangan terkejut, karena gawai juga memiliki arti sebagai perkakas atau alat.
Ponsel, laptop, tab, komputer dan sebagainya secara tidak langsung juga berupa alat atau perkakas. Kata Gadget, atau sering dieja gejed, sudah terlalu terbiasa diucapkan oleh masyarakat Indonesia. Saat ini, media cetak dan daring nasional sudah mulai menggunakan kata Gawai untuk menggantikan Gadget.

- Pramusiwi
Masih terbiasa menyebut kata babysitter untuk penjaga dan pengasuh bayi? Tenang. Dalam Bahasa Indonesia, babysitter berarti Pramusiwi. Biasakan, yah.

- Tetikus
Ehm, silakan arahkan kursor tetikus Anda ke sudut kiri situs ini. Kalian tahu apa arti tetikus, kan?

- Warganet
Warganet muncul untuk menggantikan kata Netizen. Sebelumnya, kata Netizen juga muncul sebagai plesetan dari kata Citizen di internet. Jadi, siap-siap mendirikan RW (Rukun Warganet) di grup Facebook Anda.

- Pranala
Kata Pranala muncul untuk menggantikan kata Hyperlink atau Link, yang sudah terbiasa disebut dalam bahasa IT.

- Daring dan Luring
Daring muncul untuk menggantikan online. Daring juga akronim dari dalam jaringan. Sedangkan Luring adalah akronim dari luar jaringan muncul untuk menggantikan kata offline.

- Swafoto
Swafoto berarti foto sendiri, atau mengambil foto dengan usaha sendiri. Kata ini muncul untuk menggantikan kata selfie.

- Peladen
Mirip profesi seseorang yang bertugas untuk meladeni. Tapi, faktanya kata peladen muncul untuk menggantikan kata server.

- Komedi Tunggal
Frase ini muncul untuk menggantikan frase stand up comedy yang sebenarnya kalau dialihbahasakan menjadi komedi berdiri.

- Saltik
Seperti daring dan luring, kata Saltik juga merupakan akronim, yang berarti Salah Ketik. Langsung tahu kan, kata ini untuk menggantikan kata apa?

- Derau
Noise yang sebenarnya berarti ribut, sering pula digunakan untuk suara yang tidak diperlukan dalam satu rekaman suara atau video. Kata noise itu digantikan oleh kata Derau.

- Pratayang
Anda masih sering menggunakan kata Preview? Silakan gantikan dengan kata Pratayang.

-Hektare
Ini sebenarnya kata lama, hektar, tapi perbedaannya adalah huruf 'e', untuk kata ini tetap ditulis dan tetap dibaca.

- Portofon
Kata ini muncul untuk menyebut Handy Talkie (atau HT) dalam bahasa Indonesia.

- Mangkus dan Sangkil
Kalian tahu, mangkus berarti efektif, sangkil berarti efisien. Begitu saja singkatnya.

- Narahubung
Kata ini digunakan untuk menggantikan frasa contact person.

- Pelantang
Kata ini digunakan untuk menggantikan kata Microphone.

- Petahana
Kata ini menggantikan incumbent, sukarelawan dimampatkan jadi relawan.

Masih banyak kata lainnya, yang masih belum dikenal luas, dan digunakan warga Indonesia seluruhnya. Beberapa ahli bahasa, media, penulis, wartawan, dan pengguna bahasa lainnya sudah menggunakannya.

Kita kapan? Mari cintai Bahasa Indonesia, seperti janji pemuda kita tahun 1928 silam.

Thursday, March 16, 2017

Kisah Kurma Busuk

EZEKI KURMA BUSUK

Jika tiba-tiba rezeki "down", saya selalu akan ingat kembali akan Abdul Rahman bin Auf dengan kisah kurma busuknya.

Kata Rasulullah saw, Abdul Rahman bin Auf r.a akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya.
Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama.

Maka mendengar ini, Abdul Rahman bin Auf r.a pun memutar kepala berfikir, bagaimana agar bisa kembali menjadi miskin lagi supaya dapat masuk syurga lebih awal.

Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh.
Abdul Rahman bin Auf r.a pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat r.hum tadi  dengan harga kurma bagus.

Semuanya bersyukur..Alhamdulillah..kurma yang dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh Abdul Rahman bin Auf.

Sahabat gembira.
Abdul Rahman bin Auf r.a pun gembira.
Semua happy!

Sahabat lain gembira sebab semua dagangannya laku.
Abdul Rahman bin Auf r.a gembira juga sebab...
jatuh miskin!

MasyaAllah..hebat.
Coba kalau kita?
Usaha goyang dikit, udah teriak tak tentu arah.

Abdul Rahman bin Auf r.a berasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga dulu, sebab sudah miskin.

Namun.. Subhanallah..Rencana Allah itu memang terbaik..

Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk.

Rupa-rupanya, di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang bisa menyembuhkannya adalah KURMA BUSUK !

Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdul Rahman bin Auf r.a dengan harga 10 kali lipat harga kurma biasa.

Allahuakbar..

Jadi..yang banyak memberi rezeki itu datangnya dari kurma yang bagus atau kurma yang busuk?

ALLAH swt lah yang Memberi Rezeki.

Ibroh dari kisah ini sangat special buat kita, sebab ini membuat kita harus YAKIN bahwa rezeki itu totally dari Allah.
Bukan hanya karna usaha kita itu sudah cukup bagus atau produk kita yang terbaik yang akan memberi kita omzet yang banyak.

Kadang-kadang, KEYAKINAN dalam hati kita itu yang belum cukup kuat dan bulat...

We plan,
but Allah has also planned everything for us.
So, If something goes wrong, it went wrong for a good reason.

Semoga kisah ini dapat menyuntik kembali semangat dalam diri kita semua, yang sedang diuji dalam pekerjaan dan usaha kita...

📝Happy Jumu'ah Mubarok, Mudahkan berikan waktu untuk tilawah qs. 18 Surat Al Kahfi (110 ayat), perbanyak shalawat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa salam, shadaqah terbaik, sunnah terbaik...

NEO-GHAZWUL FIKRI

NEO-GHAZWUL FIKRI (Perang Pemikiran Jenis Baru)

Link : http://www.annasindonesia.com/read/767-neo-ghazwul-fikri

Dokumen RAND.  Corporation menganjurkan sangat rinci langkah-langkah agar antara satu kelompok Muslim dengan kelompok yang lain tidak pernah bersatu, saling curiga, saling menghina dan saling menghujat.


TIBA-TIBA saja kita berhadapan dengan berbagai jenis ‘Muslimin’ yang sangat jauh dari yang dicontohkan Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alayhi wa sallam dan para Sahabatnya.

Muslimin yang hati, lisan dan tindakannya jauh dari Al-Quran dan As-Sunnah, namun sangat yakin dirinya Muslim.

Bahkan tidak jarang jenis ini berteriak lebih lantang dan bertindak lebih garang daripada mereka yang bermujahadah untuk setia kepada Al-Quran dan As-Sunnah.

Teriakan lantang dan tindakan garang inilah yang memancing jidal bahkan perpecahan. Semua seperti berjalan alamiah. Tidak. Tidak alamiah dan tidak tiba-tiba.

Inilah panen Neo-Ghazwul Fikri, Perang Pemikiran Jenis Baru.

Sebuah kelanjutan dari usaha sistematis menjauhkan kaum Muslimin dan umat manusia dari Islam dan dilakukan secara besar-besaran.

Sasarannya lebih spesifik: individu atau komunitas Muslim tertentu yang diriset secara sungguh-sungguh, dikategorikan secara hati-hati, diperlakukan dengan tindakan-tindakan yang terukur, dalam dosis waktu yang lama,

yang akhirnya menghasilkan cara berfikir individual dan komunal yang lantang dan garang menyuarakan Islam, tapi jauh dari aqidah dan akhlaq Islam.

Atau tetap mengaku Muslim tapi menentang apapun yang datangnya dari Islam.

Dua puluh atau tiga puluh tahun yang silam, istilah Ghazwul Fikri masih kita fahami secara umum:

Media massa yang menjauhkan umat manusia dari Islam, bahkan memusuhi Islam. Jenis ini masih berlangsung sampai sekarang.

Neo-Ghazwul Fikri lebih tajam sasarannya: individu tertentu, komunitas tertentu.

Contoh yang paling sempurna bernama Mus’ab Hassan Yousef, putra tokoh Hamas (Gerakan Perlawanan Islam Palestina)

di Tepi Barat yang ditangkap penjajah Zionis Israel ketika berusia 19 tahun. Mus’ab di penjara selama 16 bulan.

Sekeluarnya ia dari penjara –tanpa diketahui siapapun kecuali agen Shin Bet (dinas rahasia Zionis) yang merekrutnya– Mus’ab bekerja untuk agen rahasia itu untuk kepentingan penjajah Zionis.

Dalam waktu 16 bulan di penjara Zionis, isi fikiran, hati, lisan dan tindakan Mus’ab berubah dramatis. Hal-hal berikut ini adalah keyakinannya yang baru:

“Islam agama teroris”

“Tuhannya orang Islam mengajarkan terorisme”

“Nabinya orang Islam melakukan terorisme”

“Al-Quran memerintahkan terorisme”

“Hamas penjahat brutal”
“Israel melakukan kejahatan tapi dengan tata tertib dan beradab”

Semua keyakinan barunya ini masih tersimpan secara rahasia selama sepuluh tahun sesudahnya, mulai tahun 1997 sampai 2007.

Yaitu ketika Mus’ab secara aktif bekerja sebagai agen rahasia Shin Bet sambil tetap hidup serumah, makan bersama, dan bercengkerama keluarga kandungnya,

termasuk ibu dan ayahnya, Hassan Yousef di Ramallah, Tepi Barat, hanya 10 kilometer dari Masjidil Aqsha.

Selama sepuluh tahun itu, tak terhitung tokoh perjuangan Palestina disekap dan disiksa oleh Zionis Israel, sebagai hasil kerja Mus’ab.

Banyak operasi jihad yang digagalkan. Diantara tokoh yang dipenjara akibat lisan Mus’ab ialah Abdullah Barghouti, seorang komandan Brigade Asy-Syahid ‘Izzuddin Al-Qassam, yang divonis pengadilan penjajah Zionis dengan penjara selama 6.633 tahun.

Sambil terus bekerja sebagai pengkhianat Islam dan Masjidil Aqsha, Allah semakin jauhkan Mus’ab dari Islam sampai ia memutuskan murtad dan memeluk Kristen.

Tahun 2005 secara rahasia Mus’ab dibaptis di Tel Aviv. Dua tahun kemudian, ia meninggalkan Palestina pindah ke San Diego, California.

Dalam proses mendapatkan kewarganegaraan Amerika Serikat itulah, Mus’ab muncul secara terbuka menunjukkan jatidiri aslinya sebagai kafir, tahun 2008.

Hakim pengadilan California memanggil agen Shin Bet yang merekrutnya di Palestina, untuk bersaksi bahwa Mus’ab yang berganti nama menjadi Joseph benar-benar “orang kita” (24 Juni 2010).

Agen Shin Bet itu bernama Gonen Ben-Itzhak, yang selama sepuluh tahun menjadi mentor Mus’ab yang waktu itu diberi nama sandi ‘Lu’ai’.

Ben-Itzhak menjelaskan kepada pengadilan bahwa Joseph adalah “teman sejati” yang telah “bertaruh nyawa setiap hari untuk mencegah terjadinya kekerasan”.

Tak lama kemudian Joseph resmi jadi warganegara Amerika Serikat.

Tak lama kemudian, Joseph alias Mus’ab jadi bintang film. Ya, bintang film layar lebar. Filmnya berjudul “Green Prince” (Pangeran Hijau)

bercerita tentang kisah hidupnya dipromosikan besar-besaran di berbagai festival film.

Begitulah istidraj, Allah ‘memanjakan’ seorang yang kafir agar semakin jauh tersesatnya.

Komunitas

Sekarang, bayangkan kalau resep yang telah digunakan oleh Shin Bet atas individu bernama Mus’ab Hassan Yousef, diaplikasikan kepada komunitas tertentu yang memiliki psiko-sosiologi tertentu.

Maka kita akan menyaksikan pemimpin-pemimpin organisasi Islam dan sebagian massanya berpikiran, berkata-kata, bersikap dan bertindak sangat aneh karena jauh dari aqidah dan akhlaq Islam yang sebenarnya.

Dan ini bukan sekedar bayangan. Sudah terjadi. Selama 40 tahun terakhir, lewat berbagai fasilitas beasiswa besar-besaran bagi remaja dan pemuda Muslimin untuk sekolah dan belajar Islam kepada para Orientalis Yahudi dan Kristen di negara-negara barat,

kini hadirlah para sarjana, master dan doktor yang fikiran, kata-kata, dan tindakannya justru melemahkan aqidah umat Islam.

Diantara fikiran dan kata-kata itu:

Islam bukan satu-satunya sumber kebenaran
Al-Quran bukan wahyu Tuhan tapi kata-kata manusia

Muhammad bukan manusia suci dan sempurna
Sahabat-sahabat Muhammad manusia biasa yang punya ambisi pribadi dan politik

Sunnah adalah tradisi Arab, tidak cocok untuk semua manusia

Syariah adalah hukum yang hanya cocok untuk masyarakat Arab 1400 tahun lalu
Dan banyak lagi.

Ketika fikiran dan kalimat-kalimat seperti ini muncul sebagai keyakinan seorang yang mengakui Muslim, tak perlu ragu, ia atau mereka telah jadi korban Neo-Ghazwul Fikri.

Bila umat Islam sudah dikacaukan dan dibingungkan oleh fikiran-fikiran yang seperti di atas, maka resep berikutnya lebih bersifat sosial-politik.

 Seperti yang diluncurkan oleh RAND Corporation, sebuah lembaga riset teknologi senjata yang berubah jadi lembaga riset pemikiran.

Tahun 2003, RAND menyiarkan sebuah dokumen berjudul “Civil Democratic Islam: Partners, Resources, and Strategies”.

Dokumen ini berisi tuntunan praktis bagi seluruh elemen peradaban Barat untuk memecah belah, mengadu domba serta memelihara kelemahan-kelemahan umat Islam.

Seperti dulu Clifford Geertz memecah belah umat Islam Indonesia menjadi “Islam Santri” dan “Islam Abangan”.

RAND Corporation membagi umat Islam menjadi empat kelompok:

– Fundamentalis: kelompok masyarakat Islam yang menolak nilai-nilai demokrasi dan kebudayaan Barat Kontemporer, serta menginginkan formalisasi penerapan Syariat Islam;

– Tradisionalis: kelompok masyarakat Islam Konservatif yang mencurigai modernitas, inovasi dan perubahan.

Mereka berpegang kepada substansi ajaran Islam tanpa peduli kepada formalisasinya;

– Modernis: kelompok masyarakat Islam Modern yang ingin reformasi Islam agar sesuai dengan tuntutan zaman, sehingga bisa menjadi bagian dari modernitas;

– Sekularis: kelompok masyarakat Islam Sekuler yang ingin menjadikan Islam sebagai urusan pribadi dan dipisah sama sekali dari urusan negara.

Dokumen RAND Corporation menganjurkan secara rinci apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan agar antara satu kelompok Muslim dengan kelompok yang lain tidak pernah bersatu,

saling curiga, saling memicingkan mata, saling menjauh, saling menghina, saling menghujat.

Siapapun tokoh Islam atau pribadi Muslim yang menggunakan keempat istilah di atas ini untuk menjelaskan umat Islam, berarti dia telah terjebak dalam adu domba yang didesain oleh RAND Corporation atau lembaga sejenisnya.

Tak heran, kalau hari-hari ini kita menghadapi kenyataan, betapa susahnya silaturrahim dan sambungan hati apalagi tindakan dipersatukan di kalangan umat Islam.

 Seruan Al-Quran untuk berpegang kepada tali Allah dan jangan sampai berpecah belah seperti menghadapi tembok raksasa yang seakan mustahil dijebol.

Karena ternyata, benih-benih perpecahan itu telah disemai bertahun-tahun yang lalu, dan ada yang memelihara kesuburannya.

Jangan sampai ini kita biarkan menjadi warisan bagi anak keturunan kita. Berhentilah. Bersihkan hati kita masing-masing. Bertaubatlah.

Lalu bersilaturrahim lah. Buka pintu kita selebar mungkin untuk Saudara-saudara Muslim kita. Berlombalah lebih dahulu mengucap salam,

 memberikan senyum, menjabat tangan. Semoga Allah kokohkan kekuatan kita.

Waspada

Menurut Dr. Adian Husaini, ada tiga ancaman penyakit terhadap aqidah Islam di zaman kita ini, yang berpotensi memporak-porandakan kesatuan umat:
1) Pemurtadan lewat Kristenisasi dan Yahudisasi;

2) Gerakan SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme);

3) Aliran-aliran sesat yang tampil mirip Islam tapi sebenarnya mengandung ajaran-ajaran yang merusak aqidah (Syiah, Gafatar, Bahaisme dll.).

Namun ketiga ancaman penyakit ini akan menjadi semakin mudah penyebarannya di tubuh umat Islam apabila telah berjangkit satu penyakit saja pada diri seorang Muslim,

sebuah keluarga Muslim atau di sebuah masyarakat Muslim: penyakit Al-Wahn.

Di saat Al-Wahn telah berjangkit, seseorang akan sangat mudah untuk murtad, sangat mudah menjadi sekularis, pluralis dan liberalis.

Bahkan sangat mudah untuk menganut berbagai aliran sesat.

Penyakit ini telah diperingatkan oleh Rasulullah Shallallaahu ‘alayhi wa sallam bahayanya. Al-Wahn adalah “cinta dunia dan benci mati”.

Berarti dalam keadaan sehat, seyogianya seorang Muslim “cinta mati, karena rindunya bertemu Allah, dan benci dunia, karena semua kehinaannya”.

Seorang Muslim akan mencintai semua yang ada di dunia hanya semata-mata hal yang dicintai Allah dan Rasul-Nya saja.

 Sedangkan kerinduannya untuk mendapatkan janji-janji Allah di Akhirat mengalahkan seluruh kecintaannya pada dunia dan segala isinya.

Pada saat itulah ia, keluarganya, dan komunitasnya tak akan bisa dibeli dengan harga apapun, kecuali jaminan Syurga dari Allah.*
Muhammad jihad Akbar
Penulis adalah wartawan Hidayatullah
Dikutip dari : hidayatullah.com

Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.  Lets change the world together saudaraku !

kalau dirasa tak manfaat, langsung hapus saja & hindari debat kusir

Sunday, March 5, 2017

Pengalaman di Arab Saudi

Tulisan seorang teman, ttng pengalaman pribadinya selama di KSA, panjang, tp menambah wawasan n sngt inspiratif, ditulis atas permintaan teman jg 😄

Dear Bu Wigati, Pak Benny, sesuai janji saya, saya buat tulisan tentang pengalaman saya tinggal di Saudi Arabia, beberapa hal yang membuat saya jadi tahu islam yang sunnah. Tentunya ini hanya pengalaman pribadi dan sangat mungkin subjective, dan ini hanyalah sebagian kecil contoh saja. Jangan terlalu digeneralisai dan diperdebatkan.

Assalamu Alaikum warohmatullohi Wabarokatuh.
Tulisan ini saya buat bukan karena uforia kedatangan Raja Salman ke Indonesia, tapi mungkin sebagai renungan dan pengingat untuk saya, sebenarnya islam seperti apakah yang rahmatan lil Alamin itu..

Saya hanya ingin menceritakan pengalaman pribadi saya selama hidup di KSA (Kingdom Saudi Arabia) kurun waktu 2008 - 2012. Semoga menjadi bahan pencerahan buat yang membacanya, seperti apakah sebenarnya KSA itu.

Sebenarnya sama sekali tidak ada pikiran atau niatan saya, untuk tinggal di KSA, sampai pada suatu saat saya mendapat tawaran kerja di Jeddah, KSA, sebagai seorang IT Manager di sebuah perusahaan FCMG, cukup besar dan memiliki banyak kantor cabang di KSA. Waktu itu perasaaan saya biasa2 aja, seperti seorang yang mendapat pekerjaan di LN, gaji gede, bebas pajak, dll. Hanya untuk perbaikan kehidupan, itu saja. Tidak lebih.

Saya sendiri bukanlah seorang yang sangat agamis, malah lebih cenderung moderat. Waktu itu saya tidak tau apa itu Wahabi, apa itu Sunnah, Syiah.. saya bener2 buta soal itu, karena selama bekerja di Indonesia tidak ada pikiran tentang itu, yang saya tau, sebagai muslim, ya sholat, puasa, zakat, haji..pengajian, zikr akbar dsb.

Dalam segala kebutaan soal-soal islami itu, saya berangkat ke KSA untuk bekerja, saya berangkat terlebih dahulu, keluarga menyusul setelah saya merasa settle di sana.

Selama tinggal di KSA, saya mulai merasakan ada sesuatu, ada sesuatu yang saya sendiri ga tau itu apa, yang kadang membuat saya terheran2, terpana, merenung tentang kehidupan Islami orang2 arab saudi ini.., untuk lebih singkatnya saya akan buat menjadi beberapa point, di mana setiap point itu yang membuat saya berusaha menjadi seorang yang menjalankan sunnah. Walaupun prosesnya tidak serta merta, tetapi melalui pemahaman yang panjang, hidayah yang turun naik, saya menganalisa dari point2 pengalaman saya dihubungkan dengan dalil dalil sunnah yang baru saya pelajari dikemudian hari.

Semoga cerita menjadi petunjuk untuk yang mengerti, seperti inilah kalau mau jadi kaya, baik dalam lingkup individu dan lingkup negara. Negara tandus yang diberkahi Allah Subhana Wata Ala, sudah sukup menjadi contoh dan bukti kebenaran akan janji Allah.

1. Orang Arab bodoh2 dan malas
Stigma ini sudah saya dengar sejak lama, itu juga yang jadi pegangan saya waktu berangkat, makanya kenapa banyak tenaga kerja asing, karena mereka malas2.. katanya, geblek, ngeyel, susah dll.... sampai saya melihat sendiri betapa santai dan malas nya mereka, jam 9 masuk kerja, jam 10 sudah keluar kantor, ngopi2 dulu, kerjaan bisa berhari hari selesai, dan lain lain.
Tapi..
Yang saya heran didalam kemalasan dan santai nya hidup mereka, tapi saat Dhuha dan adzan sholat berkumandang, mereka bergegas untuk pergi ke Masjid, tidak ada kompromi, walaupan sedang rapat/meeting, mengerjakan sesuatu, pokoknya tidak ada tawar menawar, saat waktu sholat, orang2 arab sudah menghilang, hanya 1 -2 pekerja yang tinggal di kantor dan kebanyakan mereka bukan orang Arab, seperti India, Pakistan, Philipine..

Dari renungan saya, ternyata..
Al Qur’an surat At-Thalaaq: 2-3: “…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada diduga-duga…”

Pekerjaan bukanlah sesuatu yang utama buat mereka, mereka sangat meyakini sekali rezeki itu dari Allah, kadang bekerja itu buat mereka hanyalah sesuatu yang dilakukan untuk menunggu waktu sholat, sangat kental sekali bagaimana mereka itu benar2 mengutamakan sholat.

Kenapa Arab Saudi, negeri gurun tandus, kering, tetapi penduduknya kaya2 semua? Hidup mereka sangat terjamin, walaupun mereka tidak memiliki skill yang tinggi, pekerjaan yang biasa2 saja, tapi tetap saja hidup mereka lebih baik. Bicara soal kekayaan Alam, seperti minyak bumi, Negri (indonesia) kita juga ada minyak, ada emas, ada batubara, ada hutan, ada kayu, ada hujan, ada pertanian, tetapi kenapa orang2 arab saudi ini tetap lebih kaya, hidup lebih santai, dari mana mereka dapat uang? Aneh kan?
bandingkan dengan kita di Indonesia, semua orang bekerja keras untuk bisa mendapatkan uang, berangkat kerja pagi2 buta, malah ada yang baru azan subuh sudah berangkat, semata2 hanya untuk mengejar rezeki.
Orang2 arab ini, tidak harus berangkat kerja subuh, subuh waktunya sholat, jadi kadang mereka tertawa kalo saya cerita di jakarta, banyak orang yang sudah jalan kerja lepas subuh...

Di sini saya semakin penasaran, apa sih sebenarnya rahasia hidup mereka?

Di balik santai nya mereka, yang kita sebut malas, ternyata mereka adalah orang2 bertaqwa, pemerintahnya juga pemerintah yang bertaqwa, mejalankan hukum2 syariah, bayangkan orang yang bertqwa saja akan mendapatkan rezeki yang tak terduga, bagaimana kalau pemerintahan yang bertaqwa? rezeki bangsa lebih banyak dan tak terduga, siapa yang menduga, Arab Saudi bisa punya banyak minyak? yang menemukan minyak juga orang Amerika di sana, bukan arab, yang susah payah cari minyak itu orang2 kafir, si Muslim bertaqwa ini hanya menikmati hasil nya..., hebat bukan? saya rasa ini janji Allah sesuai surat di atas,

Nah, kalo ada minyak pasti ada uang, uang yang sangat banyak, uang nya untuk siapa? ya untuk penguasa Arab ya? Tapi alhamdulillah, karena penguasa Arab ini (Keluarga Saud) adalah orang2 yang sangat menghormati Ulama, pengelolaan uang di atur sesuai hukum syariah, ada Zakat, tidak ada pajak, ada tunjangan untuk rakyat miskin, pembangunan Masjid Haram, dan semakin mudahlah rakyat mereka mendapatkan uang. Dari uang ini juga, ummat islam memiliki tempat ibadah suci yang paling moderen di dunia, bandingkan dengan tempat suci agama2 lain..

Arab saudi sangat melindungi warga aslinya, gaji pegawai negri, minimal 8000 riyal untuk tingkatan paling rendah, gaji standard guru biasa, bisa 2x nya, saya pernah tanya petugas telkom yang benerin kabel di depan apartemen saya, orang Saudi, saya tanya gajinya..,dia bilang gaji saya kecil, cuma 8000 riyal..., weleh..., untuk seorang pengangguran warga Saudi Asli, akan mendapat tunjangan 3000-4000 riyal tergantung kondisi mereka, punya anak atau tidak. Asal tau saja satndard gaji pembantu indonesia, itu 800 riyal (sebenarnya 1500, tapi dipotong asuransi dll) .., jadi bisa bayangkan tidak, seorang pengangguran di saudi bisa dan mampu membayar pembantu.

Kembali ke masalah kerja, saya merasa ada yang salah dengan kehidupan kita, berangkat pagi2 subuh tapi rezeki ko cuma segitu2 aja.., kenapa?

https://archive.org/details/SatanicFinance

Saya membaca buku Satanic Finance, Tulisan A Riawan Amin, mantan direktur bank Muammalat, mungkin bisa membuka pikiran kita, dari buku ini saya baru menyadari "Riba/interest/Bunga" akan mengakibatkan "orang2 akan bekerja lebih keras, lebih giat, karena mereka harus mendapatkan uang lebih untuk membayar bunga hutang-hutang mereka".
Bisa kita bayangkan, di Indonesa, Suami kerja, Istri kerja, berangkat pagi2, bermacet macet dimotor, berjejal jejal di KRL dan Busway, untuk apa? hanya untuk mendapatkan uang untuk membayar cicilan rumah, cicilan mobil, asuransi, kartu kredit, dan hutang-hutang lainnya. Bertahun2 mereka melakukan itu supaya lunas, tapi apakah seperti itu tujuan hidup kita, setelah hutang lunas, kita terkena sakit, tua dan akhirnya di wariskan, syukur kalo sudah lunas, kalo belum, kasihan anak2 kita...
Itulah jahatnya riba, saya baru mengerti kenapa Allah sangat mengharamkan riba, dosa besar.

Di Arab Saudi, praktik Riba sangat dilarang, baik di bank2 maupun di tempat lain, mereka memang menawarkan juga kredit2 untuk rumah dan lain2, tapi tetap dalam koridor syariah yang murni. Saya pernah mendengar berita ada sebuah bank Asing, ketahuan melakukan praktik riba, oleh pemerintah Saudi bank tersebut ditutup selama 2 bulan, untuk dilakukan audit dan pemeriksaan, dan mereka memberikan denda sebagi sanksi. begitulah cara Pemerintah Saudi melindungi rakyatnya agar tetap Syarii.

Di Indonesia? ga usah warganya, pemerintahnya saja sudah banyak hutang dan ribanya harus di bayar bertahun tahun.., gimana mau jadi thoyibatun marobun gofur..?


=Surga di telapak Kaki ibu.
Orang Arab itu bodoh..., itu stigma yang saya dapat sebelumnya, point ini juga yang membuat saya terbuka hati dan iman saya mengenal rahasia hidup sunnah. Sebagai seorang manajer, saya tentunya mempunyai beberapa orang staff, ada orang Yaman, Ada India, ada Arab. Tentunya yang saya ceritakan adalah staf yang orang Arab ini, masih muda, tinggal bersama orang tua nya. Suatu hari dia tidak masuk, tanpa kabar yang jelas, padahal saya perlu dia. Kemudian saya telpon dia untuk menanyakan kenapa dia tidak masuk hari ini. Dia bilang badan nya agak kurang sehat, tapi di menjelaskan walaupun kurang sehat sebenarnya masih kuat untuk ke kantor. So saya bilang kenapa ga ke kantor saja?, saya perlu kamu. Agak kesal juga saya mendengarnya (dasar Arab males..). Dengan sangat sopan tapi yakin dia menjawab, tidak di izinkan oleh "ibunya". WOW.. makin kesel saya, agak sedikit mengancam saya memaksa dia untuk masuk.., Dan ini jawaban anak Arab itu yang membuat saya terpana... " Malis Mudir" (Maaf Boss), saya lebih baik dipecat sama anda, daripada saya melawan keinginan ibu saya, beliau memaksa saya untuk istirahat dan tidak berangkat, buat apa kerja kalau tidak didoakan ibu saya... PLAK.. serasa ditampar muka saya.  Ummi is everything, ummi is the boss.. Hanya orang yang beriman tinggi yang meyakini sunnah dan hukum Allah yang berani bicara seperti ini, dia masih jauh lebih muda dari saya. Allahu akbar, saya jadi ingat sama ibu saya, kalau kita di Indonesa, permintaan ibu seperti itu tidak akan kita anggap, malah kita akan memarahi ibu kita, atau protes atau menentang nya, "Kalo ibu larang, saya pasti dipecat dong bu..." atau semacam nya... , Masya Allah.

Anak muda Arab ini sangat yakin, bahwa ibunya lah, doa ibunya lah yang akan bisa menyelamatkan dia, bukan si Boss dikantor.
Kadang dari sudut pandang orang sekuler, menuruti keinginan ibu yang ga jelas itu, adalah suatu kebodohan, ya kebodohan, spt bayangan saya terhadap anak Arab itu, bego banget sih?. Setelah sekian tahun saya menyadari, ternyata kebodohan yang fatal sebenarnya adalah melawan dan menyakiti ibu.
Banyak anak2 zaman sekarang yang hidupnya hancur, berantakan, karena melawan dan menyakiti ibunya, atau ibunya tidak mampu mendoakan anak2 nya, karena buta agama.

Di Arab, saya bisa melihat begitu besar bakti anak kepada ibunya, pada saat umroh, saya pernah melihat seorang laki2 yang mendorong ibunya dengan kursi roda melawan arus jalan orang yang ramai, laki2 itu di marahi oleh orang2 yang lewat, tapi dia tetap tidak peduli, dia hanya ingin menuruti keinginan ibunya untuk didorong ke arah yang berlawanan. Demi seorang ibu dia ikhlas dimarahi orang2, yang penting keinginan ibunya terpenuhi... Masya Allah.

=Kotak Amal..?
Di Indonesia, kalo kita sholat jum'at, atau ada majelis dll, pasti didedarkan sebuah kotak, kotak yang ada lubang nya seperti celengan, itulah kotak amal. Pertama kali saya jumatan di sebuah mesjid di Jeddah, saya juga berpikir akan mengalami hal yang sama, saya sudah menyiapkan beberapa lembar uang riyal untuk saya masukkan nantinya kekotak amal. Setelah sholat jumat, saya baru sadar ternyata tidak ada kotak amal, padahal saya sudah niat sedekah. Saya clingak clinguk mencari kotak, tapi sama sekali tidak ada. Alhasil, saya bertanya kepada seorang jemaah Arab, saya mau sedekah ke mesjid, dia sambil tersenyum menjelaskan, ga perlu, masjid2 di sini sudah ditanggung operasionalnya oleh orang2 kaya arab, mereka tidak perlu lagi meminta uang ke jemaah. Kalaupun ada malah masjid yang memberi uang kepada jemaah yang membutuhkan, jadi mesjid di sana biasanya menjadi tempat mengadu dan tempat memohoh bantuan. Dan menurut mereka, untuk ukuran pekerja asing spt kita, kita tidak diwajibkan bayar zakat, malah harusnya diberi infaq dan sedekah. Bayangkan, kita ini orang2 asing yang harus diberi sedekah, karena yang "berhak" memberi sedekah dan zakat adalah orang Arab si tuan rumah. WOW..
Ulama-ulama pun, kehidupannya dijamin oleh pemerintah, tidak harus menerima dari jemaah, jadi tugas mereka penuh hanya untuk mendidik rakyat dan ummat untuk menjadi muslim yang sunnah dan syarii..

=Alhamdulillah ke banjiran..dan kecopetan.
Orang Arab yang Aneh.. mungkin kita berpikir seperti itu.
Salah satu ke-Ihsanan yang tinggi adalah menyikapi musibah dengan bersyukur (ini saya dapat dari salah satu Ustadz Sunnah di Jakarta baru2 ini).
Saya benar2 mengalami hal di atas saat dulu waktu di Arab, dan belum menyadari ilmu ini.
Saat itu saya ingat banjir besar di Jeddah, tahun 2011 awal, beberapa rumah dan apartement terendam banjir, mobil2 terbawa arus, buat mereka ini sesuatu yang luar biasa.
Salah satu orang Arab kenalan saya, rumahnya juga hancur terendam banjir, sebagai teman saya ingin menyampaikan keprihatinan saya. Yang saya heran dia hanya mengucapkan 'Alhamdulillah, Alhamdulillah', berulang ulang. Waktu saya berpikir apa mungkin dia menjadi stress ya?.. aneh juga ...

Kejadian ke dua, saat istri saya mengalami musibah kecopetan.
Karena yang hilang adalah surat2 penting, seperti ID-Card maka kami harus melaporkan ke Polisi.
Setelah membuat laporan dihadapan Kepala Polisi tersebut hanya mengatakan, 'Alhamdulillah, Alhamdulillah'. Saya masih belum mengerti apa maksudnya, istri saya juga, dia menjadi kesal karena kita mendapat musibah ko dia malah bilang Alhamdulillah...

Ya begitulah, cara2 islami orang Arab dalam mensikapi musibah. Mereka selalu menunjukan dengan rasa syukur bukan minta dikasihani dan berlarut larut dalam kesedihan.

=Doa untuk jenazah.
Beberapa kali saya mendatangi kerabat yng meninggal di Arab, pernah orang indonesia, pernah juga orang Arab. Jarang sekali saya dapati, ada jenazah disemayamkan di rumah, prosesi pemandian, pengkafanan tidak dilakukan dirumah/ apartemen. Tapi ditempat khusus. kemudian langsung di bawa ke masjid untuk di sholatkan, lalu dimakamkan. Untuk beberapa orang Arab yg khusus, ada yang sengaja dibawa ke Masjidil Haram untuk disholatkan di sana. Kebetulan ada orang tua pemilik perusahaan tempat saya bekerja meninggal dan kami turut pergi ke Mekkah untuk mensholatkan orang tua beliau di Masjidil Haram. Pada waktu sholat, ternyata ada beberapa jenazah lain yang akan disholatkan juga didepan ka'bah. Yang menarik pada waktu jenazah akau diletakkan di depan Ka'bah, ratusan jemaah berebutan untuk mengusung jenazah2 tersebut, kita tidak mengenal siapa mereka, dan merekapun tidak mengenal siapa jenazah yang mereka usung. Saya merasa agak aneh, saya pikir mereka bagian dari keluarga, ternyata tidak. Mereka berebutan satu sama lain untuk memegang tandu jenazah untuk dibawa ke depan Ka'bah. Setelah saya tanyakan kenapa seperti itu, teman saya menjelaskan, pahala mengusung jenazah itu sangat besar apalagi kalau jenazah orang mulia dan ini kita berada di Masjid Haram, pahala nya akan dilipatkan lebih besar lagi. (ini yang tidak ada di indonesia, kalau perlu kita bayar orang untuk mengusung jenazah keluarga kita, soalnya berat)
Satu hal lagi yang menarik pada prosesi pemakaman, setelah jenazah dikuburkan, jemaah diperkenankan berdoa, tetapi mereka menekankan dengan tegas, berdoa menghadap kiblat, tidak menghadap ke kuburan.
jadi semua orang yang ada dikuburkan, berdiri ditempat masing2, berdoa menghadap kiblat, tidak seperti di Indonesia, kita berdoa disekeliling kuburan mayit. Mereka sangat mengingatkan hal ini, terkait dengan kemungkinan ada nya unsur syirik, kalau berdoa menghadap kuburan. Subhanallah..

=Kesetaraan jender, family country...
Hak-hak perempuan sangat rendah di Saudi Arabia, itu yang sering kita dengar. Termasuk pemahaman saya juga saat itu, karena di Saudi, wanita tidak boleh menyetir, tidak boleh ke kuburan, dan lain-lain.
Hal itulah yang dibesar-besarkan oleh media barat dan pembela HAM.
Padahal kalau mau dipahami lebih dalam, kenapa mereka memperlakukan seperti itu? Karena perempuan adalah mahluk "Mulia", yang harus dilindungi, dilayani, didahulukan, dihormati. Sebagaiman perempuan sebenarnya. Mereka tidak perlu bekerja mencari nafkah (Janda2 disantuni pemerintah), tidak perlu antri, kalau ada perempuan mereka didulukan, yang laki2 harus ngalah.

=Beberapa pengalaman terkait masalah ini:

1. Pintu Mall yang utama hanya boleh dimasuki oleh perempuan dan keluarga, untuk single laki2 tidak boleh lewat pintu utama, harus lewat pintu samping yang jauuh.

2. Dalam urusan antri, golongan yang paling sial adalah para lelaki, mereka harus mengalah dan mundur kebelakang kalo ada perempuan, dalam beberapa situasi biasanya ada antrian khusus perempuan, dan biasanya mereka dilayani lebih cepat di bandingkan antrian laki-laki. Makanya kalo di Macdonald, Al baik, saya biasanya ajak istri saya, biar dia saja yang antri....

3. Dalam situasi apapun, perempuan selalu dibenarkan, walaupun mungkin membuat kesalahan, kalau ada masalah atau apapun, yang akan diminta tanggung jawab adalah laki-laki. Saya pernah melihat, seorang perempuan menyebrang sembarangan dan mendadak, menyebabkan mobil yang lewat menginjak rem sekuat2 nya, sehingga hampir terjadi kecelakaan, tetap polisi tidak akan menyalahkan perempuan.

4. Perempuan dan keluarga adalah segalanya. Kalau kita bepergian, kalo di indonesia, perempuan dan lelaki dalam satu mobil tidak akan menjadi masalah, beda di Saudi Arabia. Kalian akan dituduh zina, kecuali bisa membuktikan anda suami istri. Beda ceritanya kalo anda berdua dimobil dan didalamnya ada anak2, berarti anda adalah keluarga, untuk keluarga siapapun tidak bisa/berani menganggu, baik polisi, keamanan, keluarga selalu diutamakan. Mereka didahulukan di mana saja, di restoran ada tempat untuk Family/Women dan Man (mereka dipisah antara Bujangan, family/women). Buat yang masih bujangan, harus siap mental untuk dikebelangkangkan, dipinggirkan, dan dicurigai. Makanya cepat nikah..

=Tingkat keamanan yang tinggi.
Saudi Arabia, walaupun terdapat jutaan pekerja Asing, dari tukang sampah sampai direktur. Pemerintah nya sangat melindungi dan mendahulukan rakyat nya daripada kita para pendatang ini.
Dalam beberapa urusan administrasi kependudukan, antrian akan selalu dibedakan antara orang asing dan warga negara Arab dan antrian penduduk Arab asli akan didahulukan. (Beda dengan indonesia, china2 dan bule kaya diduluin, pribumi ngalah).
Belum lagi mengenai ktp untuk orang Asing (Iqomah), Saudi Arabia memiliki system online yang canggih untuk membuat orang asing tidak berkutik dan macam2, karena data iqomah kita langsung online ke data biometrik di imigrasi(Sidik Jari, kornea mata) dan apabila kita bikin SIM, data akan terhubung langsung.

Saya ada contoh, teman saya orang India, dia pernah melakukan pelanggaran lalu lintas dan kena tilang, tapi tilangnya dia tidak bayar2. Pada saat dia ingin cuti pulang ke negaranya, di imigrasi tidak dikasih keluar, dia harus bayar denda 2000 riyal, karena data tilang nya muncul di imigrasi. Itu baru data pelanggaran lalu-lintas, lalu bagaimana dengan data pelanggaran hukum lainnya, spt berkelahi, mencuri, dll.. pasti tercatat secara online. Kalau sudah berat, biasanya orang asing sudah tidak bisa masuk lagi ke Saudi, dan data orang ini juga bisa dicek di seluruh negara2 teluk, karena sistem informasi mereka saling terhubung. Walaupun mengganti nama di passport, tetap bisa dilacak dari sidik jarinya.

Contoh berikutnya adalah saya sendiri, waktu proses pembuatan SIM mobil di Saudi Arabia, setelah mengikut testing, pada waktu pembuatan SIM tidak ada proses foto, jadi saya berpikir di SIM itu tidak ada fotonya. Setelah SIM nya jadi, saya liat ada foto saya, saya heran kapan saya fotonya?..setelah saya amati dengan seksama, foto itu adalah foto saya waktu masuk pertama kali ke Arab Saudi, foto itu dibuat di imigrasi, jadi saya berkesimpulan data imgrasi saya langsung terhubung ke data SIM saya.

Bandingkan dengan indonesia, orang asing bisa bebas melakukan apasaja, menipu, mabok, buka warung, jualan narkoba, tanpa ada catatan di imigrasi, mereka bisa bebas kabur begitu saja, dan masuk lagi tanpa hambatan, apalagi sekarang banyak juga yang bisa bikin ktp palsu....

=Tidak ada gading yang retak.
Sebaik2nya sesuatu pasti ada kurangnya juga, di sana juga ada Abu Lahab dan Abu jahal, disamping ada orang2 baik hati. Ada polisi korup, ada tukang tipu, samalah dengan Indonesia atau negara lainnya. Jadi saya anggap, kalau suatu kejelekan atau aib itu bisa terjadi dimana saja.
Cerita ini saya tulis bukan untuk menjadi ajang perdebatan, tetapi saya berharap menjadi sumber inspirasi betapa negara yang berdasarkan Syariat Islam murni adalah tempat terbaik sesuai janji Allah. Tentunya tidak lepas dari keterbatasan ilmu dan wawasan, semua ini murni pengalaman pribadi dan tidak untuk merendahkan atau menjelek2an siapapun.
Saya mohon maaf sebesar2 nya kalau ada kesalahan kata2.

Wassalamualaikum Warohmatullohiwabarokatuh.
Ridwan

Proses hidayah menjadi sunah tidak sebentar.