Euis Rohaini, pemilik batik Rajasa Mas di Maos, Cilacap, juga menyebut legenda laskar Diponegoro sebagai asal-usul tradisi batik orang banyumasan.
Batik Cilacap memiliki pilihan warna klasik yang menjadi ciri khas batik tulis Maos, yakni coklat, hitam dan putih, serta warna-warna yang berani, yaitu biru, hijau, atua kuning.
Beberapa motif sandi perang yang masih diproduksi hingga saat ini ialah: Galaran, bermakna pasukan yang sudah berkumpul berbaris rapi. Buntal gabahan, bermakna sandi ranjau yang terpasang di pematang sawah.
Cebong Kumpul, bermakna agar pasukan berkumpul dan merapatkan barisan guna bersiap menghadapi musuh, dalam makna yang lebih luas, motif ini memberi makna arti penting persatuan. Dengan persatuan dan kesatuan segala bahaya, musuh, dan kesulitan akan mudah dihadapi.
Kembang Ambring, bermakna pesan persatuan, bersatu dalam menghadapi musuh. Lar Buntal, bermakna misi pembagian wilayah atau pembagian tugas yang rata. Cuplik Pring atau Cebong Kumpul, bermakna penempatan pasukan, kode bahwa disitu adalah tempat berkumpulnya pasukan yang siap. Andaindi, bermakna tingkatan dalam tugas atau struktur, organisasi, pemerintahan atau pembagian wewenang.
Blarak Sineret, bermakna kebersamaan, kemenangan dalam perjuangan tidak hanya dicapai oleh salah satu orang atau salah satu pihak saja, ada pihak-pihak lain yang juga turut andil. Rujak Sente, bermakna pemimpin harus tegas, padat, dan bermakna.
“Seiring dengan perkembangan dunia fashion, Batik Maos Rajasa Mas juga memproduksi motif kontemporer dengan mengadopsi motif lingkungan sekitar seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, dan benda-benda alam lainnya," kata Euis.
http://www.msn.com/id-id/gayahidup/fesyen/batik-maos-cilacap-dan-sandi-perang-pangeran-diponegoro/ar-AAsLHCG?li=AAfukE3&ocid=iehp
Batik Cilacap memiliki pilihan warna klasik yang menjadi ciri khas batik tulis Maos, yakni coklat, hitam dan putih, serta warna-warna yang berani, yaitu biru, hijau, atua kuning.
Beberapa motif sandi perang yang masih diproduksi hingga saat ini ialah: Galaran, bermakna pasukan yang sudah berkumpul berbaris rapi. Buntal gabahan, bermakna sandi ranjau yang terpasang di pematang sawah.
Cebong Kumpul, bermakna agar pasukan berkumpul dan merapatkan barisan guna bersiap menghadapi musuh, dalam makna yang lebih luas, motif ini memberi makna arti penting persatuan. Dengan persatuan dan kesatuan segala bahaya, musuh, dan kesulitan akan mudah dihadapi.
Kembang Ambring, bermakna pesan persatuan, bersatu dalam menghadapi musuh. Lar Buntal, bermakna misi pembagian wilayah atau pembagian tugas yang rata. Cuplik Pring atau Cebong Kumpul, bermakna penempatan pasukan, kode bahwa disitu adalah tempat berkumpulnya pasukan yang siap. Andaindi, bermakna tingkatan dalam tugas atau struktur, organisasi, pemerintahan atau pembagian wewenang.
Blarak Sineret, bermakna kebersamaan, kemenangan dalam perjuangan tidak hanya dicapai oleh salah satu orang atau salah satu pihak saja, ada pihak-pihak lain yang juga turut andil. Rujak Sente, bermakna pemimpin harus tegas, padat, dan bermakna.
“Seiring dengan perkembangan dunia fashion, Batik Maos Rajasa Mas juga memproduksi motif kontemporer dengan mengadopsi motif lingkungan sekitar seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, dan benda-benda alam lainnya," kata Euis.
http://www.msn.com/id-id/gayahidup/fesyen/batik-maos-cilacap-dan-sandi-perang-pangeran-diponegoro/ar-AAsLHCG?li=AAfukE3&ocid=iehp
No comments:
Post a Comment